[JOI Travel] Sejarah Singkat Akihabara

[JOI Travel] Sejarah Singkat Akihabara

Mungkin beberapa dari kamu sudah tahu kalau JOI pernah diundang ke Jepang menjadi Cofesta Ambassador. Nugrahadi, Randy, dan Ryuukikun sudah mendapatkan kesempatan masing-masing dan kamu bisa membaca artikel mereka lewat tag Cofesta. Tahun ini, guess who got the chance to go to Japan?
Pada hari pertama saya berada di Akihabara, not the first time obviously, tapi saya benar-benar tidak menyangka kalau godaan iman akan datang tepat dari hari pertama. Saya bersama Edgar dari Cofesta dan Gaby, seorang YouTuber dari Meksiko, menghabiskan waktu seharian di Akihabara.
Untungnya, kami tidak pergi ke Akiba untuk berbelanja, namun lebih kepada belajar sejarah terbentuknya Akihabara itu sendiri. Karena mungkin tidak semua dari kamu tahu kalau Akiba tidak terbentuk langsung jadi distrik otaku, jebret gitu aja.

Selepas perang dunia kedua


Pada awalnya, Akihabara sampai Ueno penuh dengan pasar barang-barang yang kurang, well, legal. Anggap saja taman puringnya Jakarta, penuh barang-barang yang cukup harus dipertanyakan. Selepas kekalahan Jepang di perang dunia kedua, Amerika memerintahkan Jepang untuk memusatkan Akihabara sebagai tempat elektronik dan memindahkan pasar barang ambigu tersebut ke arah Ueno.

Sejak saat itu, Akiba menjadi tempat yang lebih dikenal dengan barang-barang elektroniknya dan Ueno jadi, ermm, pasar barang berkualitas ‘tingkat tertentu‘. Akihabara yang menjadi pusat elektronik tersebut kemudian mendirikan Radio Kaikan. Tempat ini merupakan gedung tinggi pertama yang ada di Akihabara. Rajikan menjadi pusat barang-barang elektronik pertama yang kemudian membuat Akiba mendapat julukan kota elektronik.
Setelah ‘budaya’ otaku mulai menjamur di Akiba, toko-toko yang menjual barang-barang otaku pun mulai berpindah ke gedung ini. Seperti yang bisa kamu lihat, di dalam gedung ini dijual pernak-pernik otakumulai dari dollfie otakumilitary otakufigure otaku, dan ada beberapa tempat khusus pemain TCG dan pernak-pernik lain yang tidak sempat saya abadikan.